Jangan Cuek: Udah Harus Hati-Hati Sama Kesehatan Mental


“The opposite of depression is not happiness, but vitality.”
“Lawan dari depresi bukan kebahagiaan, tapi vitalitas (semangat hidup).”
~Andrew Solomon (penulis dan aktivis kesehatan mental)

Kadang, kita suka mikir kalau urusan kesehatan mental itu cuma buat orang yang udah dewasa, kerja kantoran, punya banyak tanggung jawab, atau yang hidupnya lagi berat banget. 

Kenyataannya, justru masa muda adalah waktu paling krusial buat mulai peduli sama kesehatan mental. 

Di usia ini, banyak hal baru datang: tanggung jawab, tekanan sosial, ekspektasi orang tua, pencarian jati diri, sampai kebingungan soal masa depan. 

Tekanan nggak cuma datang dari dunia nyata, tapi juga dunia digital. 

Tiap hari lihat orang pamer pencapaian, liburan, tubuh ideal, atau hubungan yang kelihatan sempurna bisa bikin kita ngerasa “nggak cukup”. 

Dari situ, muncul perasaan minder, overthinking, sampai krisis percaya diri. Kalau dibiarkan terus, hal-hal kecil kayak gitu bisa tumbuh jadi masalah mental yang lebih serius. 

Banyak anak muda yang ngerasa nggak enak hati kalau ngomongin soal mental health. Takut dikira lebay, manja, atau drama. . 

Padahal, semakin dini kita peduli dengan kesehatan mental, semakin besar peluang kita buat tumbuh jadi pribadi yang tangguh dan stabil. 

Kalau mental kita sehat, kita bisa lebih fokus, lebih produktif, dan lebih bahagia ngejalanin hidup — termasuk dalam belajar, kerja, maupun hubungan sosial.

Kesehatan mental itu kayak fondasi rumah. Kalau retak dari awal tapi nggak diurus, suatu saat bisa roboh. Tapi kalau dari muda udah mulai diperhatikan, diperkuat, dan dirawat, kita akan jauh lebih siap menghadapi tekanan hidup. 

Jadi, nggak usah nunggu sampai “berantakan” dulu baru peduli. Kamu berhak buat merasa tenang, bahagia, dan waras, mulai dari sekarang.

Post a Comment for "Jangan Cuek: Udah Harus Hati-Hati Sama Kesehatan Mental"